PERKULIAHAN BERSAMA PARA MASYAIKH TIMUR TENGAH
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani (STITMA) Yogyakarta merupakan lembaga pendidikan tinggi Islam yang berkomitmen mencetak generasi pendidik yang berakhlak mulia, berwawasan luas, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi umat dan bangsa. Sejak awal berdirinya, STITMA Yogyakarta hadir dengan visi besar untuk membangun pendidikan Islam yang tidak hanya menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan spiritualitas yang kuat berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Salah satu ciri khas pembelajaran di STITMA Yogyakarta adalah kehadiran para Masyaikh dari timur tengah yang memiliki latar belakang keilmuan mendalam di bidang tafsir, fikih, hadits, akidah, dan pendidikan Islam. Para masyaikh tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing ruhani yang mendampingi mahasiswa dalam proses menuntut ilmu. Mereka menanamkan pentingnya adab dalam belajar, keikhlasan dalam beramal, serta tanggung jawab moral sebagai calon pendidik umat. Melalui interaksi langsung dengan para masyaikh, mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna di mana ilmu tidak hanya ditransfer, tetapi juga ditanamkan dengan keteladanan.
STITMA Yogyakarta juga menaruh perhatian besar pada kemampuan bahasa Arab sebagai kunci utama dalam memahami sumber-sumber ilmu Islam. Oleh karena itu, mahasiswa dilatih untuk mampu membaca, menulis, dan berdiskusi menggunakan bahasa Arab. Hal ini bertujuan agar mereka dapat mengakses langsung literatur Islam klasik dan memahami ajaran agama secara lebih mendalam.
Selain aspek akademik, kampus ini memiliki berbagai kegiatan pembinaan keislaman seperti tahfidz Al-Qur’an, kajian kitab bersama masyaikh, serta kegiatan keorganisasian mahasiswa yang mendukung pembentukan karakter kepemimpinan. Semua kegiatan tersebut menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual dan kedewasaan spiritual.
Melalui sistem pendidikan yang berimbang ini, STITMA Yogyakarta berupaya mencetak lulusan yang tidak hanya siap menjadi guru, dai, atau peneliti di bidang pendidikan Islam, tetapi juga menjadi pemimpin yang mampu membawa nilai-nilai Islam dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Para alumni diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang menebarkan ilmu, adab, dan kebaikan di tengah masyarakat, Aaamiin